Pagi masih menyelimuti kota Surabaya. Layaknya setiap hari minggu, kebanyakan orang enggan untuk bergegas bangun dan memilih untuk melanjutkan tidurnya. Sebagian lagi ada yang sudah berolahraga kecil di sekitar rumahnya. Lalu lintas di kota Surabaya pagi itu tampak lengang.
Namun, di kawasan perumahan Citra Raya, sejumlah kendaraan Panther sudah tampak sibuk berlalu lalang. Tampaknya mereka hendak menuju ke suatu tempat. Semua kendaraan mengarah ke cluster Singapura.
Di sisi mobil-mobil tersebut banyak terpasang stiker berbagai produk. Dari kejauhan, di kaca depan bagian atas tampak sebuah stiker besar melintang bertuliskan Pertamina DEX. Sebagian lagi bertuliskan Meditran SX. Saat melihat stiker bertuliskan nomor peserta dan judul event di pintu kiri dan kanan maka jelas sudah bahwa mereka adalah para peserta rally Panther Laga Wisata 2006. Menurut rencana peserta akan diberangkatkan dari Citra Raya pukul 09.00 WIB. Di lokasi start, tampak banyak peserta berlalu lalang mempersiapkan kendaraan mereka. Sebagian besar membawa serta keluarga mereka, bapak, ibu, istri, suami, anak. Tak jarang dijumpai mobil peserta yang penuh dengan anggota keluarganya. Semua tampak ceria.
Lapangan tempat acara pembukaan berlangsung tampak penuh dengan peserta. Salah seorang panitia berbisik, “Rally kali ini diikuti 1.022 peserta. Ini lebih dahsyat dibandingkan dengan event yang lalu di Jakarta. Waktu itu hanya 867 peserta saja.”
Ternyata, pesertanya tidak hanya dari Surabaya. Beberapa peserta ada yang datang khusus dari Jakarta. “Mobil saya bawa sendiri dari Jakarta,” ungkap seorang peserta kepada panitia. ”Ada juga kendaraan peserta dari Bandung, Bali, Sidoarjo, Malang, dan Semarang.
Saat ditanya mengenai rutenya panitia hanya tersenyum,”rahasia mas.” Yang jelas rute rally peserta dibagi menjadi lima. Masing-masing rute memiliki pos dan check point yang berbeda. Peserta melintasi sejumlah check point yang berada di tempat-tempat wisata di Surabaya seperti Masjid Cheng Hoo, Tugu Pahlawan, Monumen Bambu Runcing, dan Kebun Binatang Surabaya. Selain itu mereka juga melintas outlet Pertamina dan singgah di salah satu pos yang terletak di kantor Pertamina UPms V Surabaya.
Saatnya tiba, Wakil Walikota mengangkat bendera start. Para peserta pun melesat. Saat tiba di pos atau check point yang disiapkan panita, tampak para navigator dengan sigap berlari, bergegas menuju pos dan kembali ke kendaraan. Ada beberapa persoalan yang harus mereka jawab. Itu akan menjadi penilaian nantinya. Navigator ternyata tidak hanya pria dewasa. Tampak diantara mereka anak-anak dan wanita. Semangatnya tak kalah dengan para navigator pria. Yang ada dibenak mereka adalah keceriaan, dan sebagian besar berusaha untuk menang.
Beberapa peserta memberikan kesan mereka tentang produk Pertamina. Yuda misalnya. Peserta dari Surabaya ini mengaku menggunakan pelumas Pertamina untuk kendaraan dieselnya. “Mesin saya jadi halus mas,” ujarnya. Hal yang sama juga diungkapkan oleh para peserta lainnya. Mia, salah satu pengendara wanita di rally ini mengatakan pelumas Pertamina yang dipakainya membuat tarikan mesin diesel mobil yang dikendarainya semakin kencang. Pendapat serupa juga diutarakan oleh Husaeni, Heru dan Peter yang semuanya sepakat pelumas Pertamina bagus untuk mesin diesel mereka.
Pertamina DEX diluncurkan di Surabaya 18 April 2006 yang lalu. Kadiv BBM Djaelani Sutomo mengatakan melalui kegiatan rally ini Pertamina bermaksud untuk menunjukkan kepada masyarakat, khususnya Surabaya, bahwa Pertamina DEX sudah ada di kota mereka.
“Kalau waktu itu (saat launching di Surabaya 18 April 2006, red) Pertamina DEX mungkin hanya diketahui oleh kalangan terbatas, maka sekarang kita sampaikan langsung kepada para penggunanya,” ujar Djaelani kepada Warta Pertamina.
Dengan menggunakan Pertamina DEX, kata Djaelani, diharapkan akan memberikan dampak positif terhadap lingkungan. Pertamina DEX adalah bahan bakar diesel produksi Pertamina yang spesifikasinya sudah memenuhi standar Euro II dan ramah lingkungan.
Djaelani menambahkan bahwa Pertamina DEX yang ramah lingkungan dapat memberikan performa mesin yang luar biasa. Surabaya merupakan salah satu kota yang cukup padat lalulintasnya. Diharapkan dengan hadirnya Pertamina DEX dapat menjadikan udara di Surabaya lebih bersih. Djelani juga berharap melalui promosi kali ini dapat mengenai sasaran dengan tepat.
Harapan ini bersambut. Beberapa peserta rally mengakui bahwa untuk bahan bakar mereka masih memakai solar biasa. “Kalau Pertamina DEX saya baru tahu sekarang. Boleh juga nanti dicoba untuk mobil kita,” ujar mereka.
PERTAMINA DEX UNGGUL, UNTUK UDARA BERSIH
Udara di kota-kota besar memang memiliki potensi untuk terkena dampak polusi dari kendaraan bermotor. Bukan sebuah cerita baru jika kebanyakan masyarakat yang tinggal di perkotaan harus “berebut” untuk mendapatkan udara segar.
Oleh karena itu, Pertamina meluncurkan Pertamina DEX, untuk lingkungan yang lebih baik. Disamping itu, Pertamina DEX diluncurkan untuk memenuhi tuntutan kebutuhan pasar akan bahan bakar yang ramah lingkungan sesuai dengan standar Euro II.
Jika dibandingkan dengan produk solar yang ada di pasaran, kandungan sulfur Pertamina DEX ini hanya 300 ppm sedangkan solar biasa mencapai 5.000 ppm. Dari sisi cetane number, Pertamina DEX jelas lebih unggul minimal 53, dibandingkan dengan solar biasa yang hanya 45.
Hasil uji coba membuktikan bahwa Pertamina DEX memiliki segudang keunggulan. Dari sisi akselerasi lebih cepat, tenaga besar, konsumsi irit, tingkat kebisingan yang rendah, dan emisi ramah lingkungan, Pertamina DEX jelas lebih unggul dibandingkan dengan solar.
(adp_Feature Reportase_Diterbitkan 2006)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar