Gelap malam menyelimuti Jakarta, Bogor dan sekitarnya. Guyuran hujan deras,
angin kencang, petir menyambar, banjir menggenang, pohon tumbang menjadikan malam itu semakin mencekam.
Suasana itu jelas dihadapi oleh para peserta pada Jum’at malam (17/2). Pada malam itu, seluruh peserta diharuskan untuk berkumpul di Simpruk guna melakukan registrasi untuk kegiatan esok hari.
Semangat untuk berangkat nyaris pupus disaat merasakan terpaan hujan malam itu. Namun, dengan tekad bulat, sejumlah peserta memberanikan diri untuk mengambil risiko malam itu. Mereka pun berkumpul, dan mempersiapkan segala sesuatunya di Simpruk.
Acara besar yang direncanakan secara matang adalah Enduro 4T Ciwidey Tour yang diselenggarakan oleh Pertamina Motor Club (PMC) dan didukung oleh pihak sponsor yakni Enduro 4T, Pertamax dan Elpiji.
Touring kali ini sangat istimewa. Selain dari pihak sponsor yang juga ikut berkendara dengan para bikers, touring Ciwidey ini merupakan touring besar pertama yang diselenggarakan PMC. Dari jumlah peserta tidak main-main. Sekitar lebih dari seratus orang ikut di dalam rombongan dan mayoritas adalah anggota PMC. Sisanya adalah para undangan seperti RTC, FXR Club, dan BNI 46 BC, dan undangan lainnya.
Pagi tiba. Adzan Subuh pun membangunkan peserta. Segera setelah mempersiapkan diri, pada pukul 05.00 WIB peserta dilepas keberangkatannya oleh Direktur Keuangan Alfred Rohimone Pembina PMC. Direktur Keuangan berpesan bahwa kegiatan ini merupakan refleksi kebersamaan antara Pertamina, anak perusahaan, dan rekanan. Ia berharap agar masing-masing pengendara menjaga citra positif pribadi dan perusahaan. Itu harus dijaga.
Senada dengan Pembina, Ketua Umum PMC Giri Santoso juga menekankan agar anggotanya dapat berkendara dengan sopan dan aman.
Dari Simpruk, peserta langsung menuju pos 1 di sebuah SPBU di kawasan Tajur. Setelah tiba, peserta dijemput oleh dua orang petugas dari Polantas yang bertugas di kawasan Bogor-Puncak dan dikawal menuju pos 2 di Ciherang.
Sepanjang perjalanan melintas puncak, peserta berbaris rapi dalam formasi dua-dua. Di kesempatan ini juga peserta yang mengenakan rompi Enduro 4T serta membawa bendera melaksanakan kegiatan shooting video promosi untuk Enduro 4T.
Sesampainya di Ciherang, peserta kembali beristirahat dan mengisi bahan bakar. Sebuah kejutan istimewa bagi para bikers bahwa Pembina PMC Alfred Rohimone, didampingi istri, mengendarai sendiri mobilnya dan masih berada di dalam rombongan. Kehadirannya menjadi salah satu penambah semangat para bikers dalam perjalanan touring kali ini.
Perjalanan kembali dilanjutkan menuju pos 3 yang terletak di Rajamandala. Di sini kembali rombongan beristirahat dan mengisi BBM. Setelah itu, rombongan langsung melesat ke Rumah Makan Sindang Reret untuk makan siang.
Perjalanan cukup melelahkan. Namun setelah beristirahat sejenak dan makan siang, stamina para bikers kembali pulih apalagi didorong semangat untuk melihat Kawah Putih, tempat wisata yang terletak di daerah Ciwidey. Indra, salah seorang peserta berbisik, ”mas kalau mau masuk Kawah Putih jangan terlalu sore.”Kata orang setempat, di sana masih banyak binatang buas berkeliaran. Bahaya.”
Gerimis pun mengantarkan perjalanan rombongan PMC menuju Kawah Putih. Jalan menuju ke sana dapat dikatakan memiliki tingkat kesulitan yang cukup lumayan. Selain kondisi jalan yang berlubang, tanjakan yang terjal, tikungan tajam dan ruas jalan yang sempit menjadi faktor ujian bagi keandalan sepeda motor para bikers.
Bikers Enduro 4T ini ingin membuktikan ketangguhan kinerja pelumas yang mereka gunakan. Kebanyakan peserta yang menggunakan Enduro 4T kagum dengan kinerja pelumas produksi Pertamina ini. Karena jelas Enduro 4T ini sudah teruji 48 jam non stop dan 15.000 km jelajah negeri.
Di dalam hati teringat sebuah semboyan saat melintas di Batujajar tepat di depan gerbang pusat pendidikan pasukan khusus, “kalau anda ragu kembali sekarang
juga”.
Tekad kami tetap bulat. Tidak boleh ada keraguan sedikitpun di benak pa≠ra bikers. Apalagi tekad para bikers sudah bulat dan didukung dengan kepercayaan terhadap pelumas yang andal.
Tanpa ragu saat memasuki kawasan wisata Kawah Putih, bikers Enduro 4T langsung tancap gas ke atas. Kondisi jalan yang dilalui lumayan berat. Untuk sepeda motor yang menggunakan Pertamax, rintangan ini sih ringan saja. Karena akselerasi motor mereka pasti jadi oke punya.
Jeritan mesin sepeda motor pun sontak terdengar. Beberapa bikers yang menggunakan mesin 2 tak mengalami kesulitan saat menanjak. Memang begitulah karakter mesin ini. Bagi kendaraan 2 tak, jalan terjal menanjak tidak bisa dianggap sepele. Perlu jarak yang lumayan jauh antar pengendara supaya bisa bermanuver bebas dan grip gas dapat dimainkan maksimal. Karakter ini memang berbeda dengan mesin 4 tak yang memang kuat untuk jalan menanjak.
Rintangan berat itu pun berhasil dilalui dengan selamat. Alhamdulillah, ucap para bikers saat menginjakkan kaki di pelataran parkir kawasan Kawah Putih.
Awan sedikit mendung, kabut sudah mulai turun. Rombongan pun tak sabar untuk segera menuju Kawah Putih untuk mengabadikan diri berfoto dengan latar belakang keindahan alam.
Denting senar kecapi mengucapkan selamat datang kepada para bikers. Terampil jemari pria paruh baya memainkan nada-nada khas Jawa Barat. Senyumnya menyampaikan sambutan hangat, khas Indonesia.
Luar biasa. Menakjubkan. Itu kata yang terbersit dari mulut para bikers saat melihat keindahan alam Kawah Putih. Pertamina Motor Club mengibarkan benderanya di sana.
Para pengendara mengakui ketangguhan produk Pertamina. “Olinya kuat untuk panas dan dingin,” celetuk salah satu peserta di sela-sela perjalanan setelah melalui sejumlah rintangan yang cukup lumayan tadi.
Pada malam harinya, para undangan dan wakil peserta melakukan kegiatan ramah tamah untuk mempererat brotherhood. Acara puncaknya adalah penyematan pin touring oleh Sekjen PMC Adiatma Sardjito kepada para undangan. Peserta menikmati hidangan makan malam yang dimasak menggunakan bahan bakar gas ramah lingkungan Elpiji.
TIPS
Bagi para bikers yang doyan touring, ini ada tips seputar pelumas:
• Untuk kondisi di Indonesia, bikers tentunya membutuhkan pelumas yang telah teruji dan sesuai dengan karakteristik alam Indonesia. Makanya disarankan untuk mencari pelumas yang memiliki kekentalan yang sangat stabil pada temperatur rendah dan tinggi.
• Selain itu, oli juga berpengaruh terhadap kinerja kopling. Jangan sampai lagi enak mengendarai sepeda motor kesayangan waktu touring tiba-tiba koplingnya slip. Ini yang paling nyebelin. Makanya, oli yang diperlukan bikers harus menjamin anti slip kopling.
• Hal lain yang perlu diperhatikan adalah bikers butuh pelumas yang tidak mudah teroksidasi dan terdegradasi oleh radiasi panas mesin.
• Lebih jauh lagi, bro semua perlu pelumas yangf mampu menjaga kebersihan mesin dari korosi dan keausan dan mampu meningkatkan akselerasi prima. Jadi besutan bro semua bisa meluncur halus dan semua komponen motor utamanya kopling dan rangkaian gear transmisi jauh lebih awet dan tahan lama.
Selamat mencoba.
(adp_Petualangan_Diterbitkan 2006)
Sabtu, 18 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
ada juga yang susah naik om....si aruman tuh...hehehehehehe
Posting Komentar