Sabtu, 18 Juli 2009

Wina: Walzer Stadt

Tidak pernah terbayang sebelumnya untuk melihat kota Vienna. Paling banter yang bisa dilakukan hanya mendengar cerita tentang keindahannya dari orang yang pernah ke sana, melihat dari gambar foto dan piring kayu pajangan dinding oleh-oleh khas dari sana, atau tayangan televisi.

Kesempatan itu pun tiba. Penerbangan cukup melelahkan. Paling tidak 20 jam kami di udara. Dari udara yang tampak hanya ladang hijau, beberapa kelompok bangunan seperti sebuah perkampungan kecil. Tapi yang banyak terlihat adalah kincir angin pembangkit listrik. Di dalam hati hanya bisa bertanya, entah kapan Indonesia bisa memanfaatkan angin sebagai tenaga pembangkit listrik. Padahal potensi yang kita miliki sangat besar mencapai sekitar 81.000 km garis pantai.

Anyway, pesawat pun akhirnya mendarat setelah tiga kali transit di Singapura, Kolombo, dan Dubai. Saya sebenarnya sedikit khawatir karena tidak bisa berbahasa Jerman. Memang bahasa Jerman menjadi bahasa sehari-hari di Vienna. Seluruh papan nama dan penunjuk jalan berbahasa Jerman. Lumayan keriting juga untuk memahaminya.

Setibanya di sebuah ruang tunggu saya sedikit lega karena melihat rekan-rekan dari KBRI yang menunggu kedatangan kami. Kami pun bergegas ke tempat bagage claim untuk mengambil barang bawaan yang lumayan banyak.

Dari bandara, kami langsung menuju Hoffburg Palace untuk menyiapkan stand pameran. Hoffburg, sebuah istana yang megah.

Sumber di KBRI Wina menjelaskan bahwa Istana Hofburg adalah bekas Istana Kaisar Austria. Situs KBRI Wina lebih memperinci fungsi istana tersebut. Sebagian dari gedung tersebut dewasa ini dipakai untuk Istana Presiden, Kantor-kantor pemerintah, Museum Musik, Museum für Völkerkunde (Museum Ethnologi) dan Schatzkammer. Di dalam Museum Etnologi tersebut terdapat ruang Indonesia dan Perpustakaan dengan literatur mengenai kebudayaan Indonesia. Di dalam Schatzkammer dipamerkan perhiasan berharga dari kerajaan Austria. Di depan istana terdapat Heldenplatz (Lapangan Pahlawan) dengan patung Prinz Eugen (yang mengalahkan Turki) dan Erzherzog-Karl menunggang kuda, yang mengalahkan Napoleon. Hoffburg terletak di distrik satu alias pusat kota.

Di sekeliling istana dapat ditemui para pengamen musik klasik. Sebagian dari mereka ada yang berdandan ala zaman kerajaan. Mereka bermain antara tiga sampai lima orang dengan alat musik yang bervariasi. Suara yang dihasilkan begitu indah didukung dengan fisik bangunan di sekitar yang membantu menciptakan gaung musik yang sulit dilupakan. Bahkan ada juga yang mengamen dengan menggunakan piano. Sungguh luar biasa.

Kota Wina memang tidak terlepas dari musik. Dengan demikian Wina mendapat julukan juga "Walzer Stadt" (Kota Walz). Banyak komponis-komponis ternama di dunia memulai kariernya dikota Wina. Staatsoper, Volkstheater, Musikverein, Philharmoniker dan Wiener Sängerknaben mempunyai solisten dan dirigen yang namanya cukup dikenal di dunia musik.

Wina dikenal juga sebagai kota theater. Banyak theater besar maupun theater kecil yang cukup baik untuk dilihat. Di musim panas pada umumnya theater-theater besar ditutup, tetapi hal ini tidak mengurangi daya tarik para pengunjung untuk melihat theater-theater kecil yang kwalitas pertunjukannya cukup baik. Sayang kami tidak memiliki waktu untuk menyaksikannya.

Sekitar pukul 20.00 waktu setempat kami baru selesai menyusun materi pameran. Tidak ada kendala yang berarti dalam proses persiapan pameran. Hanya saja karena mereka berbahasa Jerman dan memiliki karakter yang Lelah yang dirasakan tidak dapat membohongi bahwa kami sudah harus istirahat. Ditambah lagi lelah sisa penerbangan yang belum sempat dilepas. Kalau dipikir-pikir di Indonesia sudah jam 02.00 dini hari. Setelah mencari makan malam, kami pun berstirahat.

Pagi hari di kota Wina tidak jauh berbeda dengan kota lain. Hanya saja perbedaannya pada jam kerja justru banyak orang yang bersantai menikmati matahari. Aneh, bukankah seharusnya mereka bekerja? Atau mungkin kota ini terlalu indah sehingga orang banyak yang melancong ke sini.

Wina sebagai kota tua memang memiliki banyak obyek wisata yang menarik dan mempunyai nila budaya dan sejarah yang tinggi. Situs KBRI Wina memberikan info detil tentang obyek wisata tersebut: Stephansdom (Gereja Katedral Stephanus) didirikan tahun 1137 selesai dibangun tahun 1455. Katedral berbentuk gotik ini terletak di pusat kota Wina. Di sekitar Katedral terdapat pusat pertokoan yang menjual pakaian, perhiasan, barang-barang kesenian dan souvenir. Letaknya tidak jauh dari istana Hofburg.

Ringstraße merupakan jalan lingkar sepanjang 6,5 km menglilingi pusat kota Wina (centrum) dahulu adalah pagar benteng kota Wina, yang kemudian pada tahun 1857 oleh Kaisar Franz Joseph dijadikan jalan. Schwedenplatz (lapangan Swedia) berada di seberang Danau Kanal di depannya terdapat Kantor OPEC. Di Kanal tsb terdapat restauran Kapal (berhenti) . Urania adalah gedung peneropong bintang.

Regierungsgebäude (Gedung Pemerintah) didepannya terdapat patung Jenderal Radetzky menunggang kuda. Stadtpark, di taman tersebut terdapat patung Komponis terkenal Johann Strauß Jr. dan Franz Schubert. Musikverein, adalah gedung Konser, diantaranya untuk grup musik "Wiener Philharmoniker", Karlskirche (Gereja Karolus) yang dibangun pada tahun 1716-1737 dengan gaya barok, sebagai rasa syukur atas berhentinya wabah pes. Didekat gereja tedapat Technische Universität. Staatsoper (Gedung Opera) dibangun tahun 1861-1869 yang hancur oleh bom pada Perang Dunia ke-2 dan kemudian dibangun kembali tahun 1948-1955. Kunstakademie adalah Akademi Senirupa dimana di dekatnya terdapat patung Pujangga Friedrich Schiller dan Wolfgang Goethe. Burggarten (Taman Istana) didalamnya terdapat patung Komponis terkenal Wolfgang Amadeus Mozart. Kunsthistorisches Museum (Museum Kesenian) , di dalamanya terdapat koleksi barang-barang kesenian, khususnya lukisan-lukisan.

Naturhistorisches Museum (Museum Alam) didalamnya terdapat koleksi binatang yang diawetkan dan tumbuh-tumbuhan serta batu-batuan. Gedung Parlemen dibangun tahun 1873-1883 adalah tempat sidangnya wakil-wakil rakyat yaitu Nationalrat (Dewan Nasional) dan Bundesrat (Dewan Federal). Rathaus (Balai Kota) didirikan tahun 1872-1883 adalah kantor Gubernur dan Parlemen Wina. Burgtheater (Teater Kerajaan) dibangun tahun 1874-1888 adalah tempat diadakannya sandiwara-sandiwara sastra klasik Jerman.

Universität Wien (Universitas Wina) didirikan tahun 1873-1883. Wina mempunyai Universitas sejak tahun 1365. Untuk yang hobi belanja, bisa langsung menuju ke Parndorf Designer Outlet Center berada di daerah 7111, sekitar 40 menit dari Wina. Transportasi harus dengan kendaraan pribadi melalui Autobahn A4 ke arah exit 43 Neusiedl am See.

Satu tempat yang sempat membuat kami terpana adalah istana musim panas kaisar yakni Istana Schönbrunn terletak di Wina Barat merupakan istana musim panas Kaisar Austria. Istana tersebut didirikan oleh Ratu Maria Theresia pada tahun 1744-1775. Sebagian dari Istana dijadikan museum. Dalam museum tersebut dipamerkan benda-benda peninggalan kerajaan Austria, seperti lukisan, pakaian dan alat-alat rumah tangga. Di dalam komplek istana tersebut terdapat taman, kebun binatang, hutan tanaman dan di atas bukit terdapat Gapura Gloriette. Pemandangan yang luar biasa. Kenangan yang membekas untuk hari terakhir kami di Wina.

(adp_Overseas Journey - Europe)

Tidak ada komentar: